Ada 193 Juta Pemudik di Lebaran 2024

oleh
mudik
Ilustrasi pemudik | Dok. NU Online Jatim

SOLO, MettaNEWS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi terdapat tren potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran 2024 sebesar 71,7 persen. Itu artinya 193 juta masyakat Indonesia diprediksi melakukan mudik.

Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Solo Sri Baskoro menyebut tingginya jumlah pemudik tahun ini dipengaruhi pembatasan perjalanan yang sempat diberlakukan saat Covid-19. Sehingga ketika pembatasan ini sudah tidak berlaku lagi maka jumlah pemudik pun bertambah.

Pada tahun 2023, keran pemudik membludak. Ini disebabkan pula dengan adanya program mudik gratis.

“Hal ini tentunya meningkatkan jumlah pemudik. Jadi tahun 2023 karena sudah dibuka perjalanan sudah normal,” ujarnya kepada MettaNEWS, Rabu (20/3/2024).

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi di H-4 Lebaran atau 7 April 2024. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+4 Lebaran tanggal 14 April 2024.

Berdasar hasil Survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran Tahun 2024 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan minat mudik lebaran 2024, masyarakat memilih moda KA antar kota 39,32 juta orang (20.30 persen), bus 37,61 juta orang (19,37 persen), mobil pribadi 35,42 juta orang (18,29 persen) dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,07 persen).

Berkebalikan dengan tahun-tahun sebelumnya, pilihan kendaraan pribadi menjadi favorit. Pada Lebaran 2023, moda transportasi yang diminati tertinggi adalah mobil pribadi 27,32 juta (22,1 persen). Berikutnya sepeda motor 23,13 juta orang (20,3 persen) dan bus 22,77 juta orang (18,4 persen) dan KA antar kota 14,47 juta orang (11,69 persen).

Mendasari hasil survey yang sama, selama musim Lebaran Tahun 2024 diperkirakan perputaran uang mencapai hingga Rp 148,8 triliun. Berdasarkan jumlah yang ikut mudik, rata-rata per orang membawa 3 orang artinya rata-rata 1 keluarga pergi 4 orang. Rata-rata satu keluarga 4 orang bepergian, berdasarkan perhitungan biaya yang dihabiskan, diketahui rata-rata per orang menghabiskan Rp. 768.386.

“Kapasitas infrastruktur transportasi tidak direncanakan untuk kondisi mudik Lebaran. Musim  Lebaran perjalanan tidak selancar hari biasa. Akan tetapi pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin memberikan layanan terbaik untuk masyarakat dengan beragam kebijakan atau program yang akan diterapkan,” ujarnya.